Tentang MNC Sky Vision

MNC Sky Vision mulai beroperasi pada tahun 1994 dengan mengeluarkan produk Indovision. Pada mulanya Indovision menggunakan jasa satelit Palapa C2 untuk menggunakan transponder dan sistem broadcasting serta menggunakan analog dengan frekuensi C-Band.

Namun, kemudian dirancanglah proyek pembuatan dan peluncuran satelit Indostar 1 atau yang kini lebih dikenal dengan nama satelit Cakrawarta 1 yang khusus menggunakan frekuensi S-Band yang lebih tahan terhadap perubahan cuaca, sesuai dengan keadaan daerah tropis pada umumnya serta memiliki jejak jangkauan (footprint) ke seluruh wilayah Indonesia. Adapun yang bertanggung mengelola dan mengoperasikan satelit tersebut adalah PT Media Citra Indostar yang didirikan pada 22 Juli 1991.

Dengan satelit ini, dapat memberikan layanan pendistribusian tayangan saluran-saluran televisi berlangganan lokal dan mancanegara melalui Indovision yang disajikan kepada para pelanggan di Indonesia secara optimal dengan menggunakan dekoder dan antena parabola mini berukuran diameter 80 cm terdiri dari ada lima saluran siaran kabel televisi internasional seperti HBO, ESPN, Discovery Channel, Cartoon Network dan CNN International News.

Pada tahun 1997, Indovision melakukan inovasi dengan mengubah signal penayangannya dari analog menjadi digital. Inovasi ini dapat meningkatkan kualitas penerimaan gambar maupun suara bagi pelanggannya.

MNC Sky Vision bernaung di bawah sebuah induk perusahaan bernama Global Mediacom sejak 1994. Pada awal tahun 2008, MNC Sky Vision meluncurkan produk televisi berlangganan lainnya, Top TV, dan disusul Okevision pada tahun 2010.

Pada tanggal 16 Mei 2009, diluncurkan satelit Indostar II/Protostar II yang menggantikan Indostar I. Satelit ini memiliki 32 transponder, termasuk 10-transponder aktif dan 3 transponder cadangan yang berfungsi sebagai penguat gelombang frekuensi S-Band.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar